Follow Dboard
Dear Blog,
Dear Blog,
Bonjour!

~Navigation~



Home About Linkies Stuff

Hello! Welcome to my Blog. Enjoy your trip here! This is a personal opinion blog. So, if you don't like mine, just make yours :D


Tagboard!

Sorry there's no chatroom here :) need me? mention me @adeline2112


Back to past



Credits!

Designer: Iman Maisarah
Edited By: Abigail Adeline
Others:   


Array Lines

Aku, gadis biasa yang menggilai kamu, lelaki luar biasa.
Iya kamu, lelaki yang elok parasnya, tegap badannya, dan penuh kemantapan tiap langkahnya.
Iya kamu, pemilik senyum memikat, dan potongan rambut rapi bak remaja masa kini.
Iya kamu, yang bukan bintang lapangan maupun bintang kelas, tetap bisa bersinar karena aktif ikut dalam acara apapun.
Iya kamu, yang dulu berbeda 180 derajat denganku.

Siapakah aku?
Seorang gadis biasa pencinta buku. Apa bagusnya seorang kutu buku?
Seorang gadis biasa pencinta ketenangan. Selalu berada di pojokan kelas, apa menariknya?
Seorang gadis biasa pencinta fotografi. Menyimpan semua kejadian menjadi kenangan.
Aku, seorang gadis biasa pencinta kamu.

Itu aku yang dulu. 5 tahun lalu sewaktu pertama kali jatuh padamu saat di bangku pertama SMP.
aku yang sekarang?

Seorang gadis yang cukup mengikuti mode anak muda, memilih lensa kontak dibandingkan kacamata, duduk di barisan depan kelas, menghabiskan istirahat di kantin, memiliki prestasi akademis yang cukup hmm... tidak lagi seperti dulu yang gemerlang, aktif dalam kegiatan siswa.

Satu yang sama. Masih seorang gadis biasa pencinta kamu.

Menjelang masuk SMA, aku luar biasa bergerilya mencari tahu akan ke sekolah mana kamu melanjutkan studimu. Ketika informasi sudah ditangan, aku memilih mengikutimu. Aku yang seharusnya bisa berada di sekolah terbaik di kota ini harus melepaskan kebanggaan itu dan masuk ke sekolah yang biasa saja. Orangtuaku marah? Tentu saja. Namun dengan bakat 'ngeles', mereka pun membebaskanku.

Tahun pertama kelas kita bersebelahan, cukup memudahkan untuk memperhatikanmu. Aku mulai mengikuti semua gerak - gerikmu. Kamu aktif di kegiatan apa, aku ikut. Banyak sekali kegiatan yang kamu ikut sampai pernah aku jatuh sakit. Tapi demi kamu, aku tetap semangat. Teman - teman bilang semakin lama kita semakin mirip saja. Padahal, tanpa mereka ketahui aku kan memang berusaha menyamakan kamu, jadi selalu kujawab hanya dengan senyuman. Sampai suatu waktu ada seseorang yang bilang "Hey kamu sama dia makin mirip aja. Katanya kalo mirip jodoh lho!". Sejak itu, aku berhenti berpikir kalau kemiripan kita adalah hal yang sengaja kulakukan. Aku mulai berpikir tentang takdir.

Tahun kedua. Kesempatan pertama aku bisa berkomunikasi denganmu secara langsung. Kita dalam divisi yang sama suatu acara sekolah. Betapa terkejutnya aku bahkan kau tidak mengenaliku. Kamu justru mengenal gadis kutu buku berkacamata yang gemar kesunyian dan fotografi yang sudah hilang 2 tahunlalu dan berubah jadi aku. Katamu gadis itu lebih menarik daripada aku saat ini. Katamu, aku memiliki terlalu banyak kesamaan denganmu.

Saat ini kita layaknya 2 garis sejajar, selalu sama, searah, dan tak pernah bertemu. Itulah mengapa apa yang kukejar tak pernah kudapat.

Sejak itu, aku berhenti.
Berhenti dari mencintaimu
Berhenti memikirkanmu
Berhenti.... berpura-pura menjadi seseorang yang bukan aku

Hai kamu, aku kini sudah berbelok, mungkin dilain waktu kita akan bertemu.
Bertemu ketika kedua garis berpotongan.